Pagi-pagi Berwisata Air di Kalireco

wisata air-pemandian-kalireco-malang

Assalamualaikum...
Alhamdulillah, setelah sekian lama vakum, akhirnya saya kembali lagi di sini dengan alamat baru. Tentunya blog ini masih seperti yang dulu, blog pribadi saya. Namun, dengan beberapa peningkatan dan penyesuaian agar blog ini semakin informatif dan enak dibaca.

Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya di salah satu wisata air di Malang. Wisata air ini memang tidak sebesar wahana wisata air lainnya di Malang. Namun, ia memiliki keistimewaan yaitu airnya berasal dari sumber air alami. Karena itu, airnya terasa sejuk dan segar.

Catatan: Jalan-jalan ini dan cerita perjalanan saya selanjutnya yang akan terbit merupakan perjalanan saya sebelum wabah Covid-19. Jadi, tetap #dirumahsaja sambil membaca cerita saya, ya...!

Apa itu Kalireco?

Pemandian Kalireco adalah Wisata air berbentuk pemandian. Ia terletak di Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Namanya terdengar agak lucu. Namun, begitulah namanya!. Ia berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa. Kali berarti sungai dan Reco berarti indah. Maka, Kalireco jika diterjemahkan berarti kali yang indah.

Pemandian Kalireco dari sisi lain

Kalireco awalnya terdiri dari 3 kolam. Walakin, salah satu kolam sudah dibeli oleh pihak PT Otsuka dan satu lagi dijadikan tempat khusus perempuan, sebagaimana penuturan seorang Balu. Alhasil, tinggal satu kolam yang dapat digunakan untuk umum. Saya sendiri tidak mengetahui di mana dua kolam itu berada.

Bagaimana Bisa ke Sana?

Perjalanan dari jalan raya ke Kalireco tidak terlalu jauh. Cukup masuk ke Jl. Sumber Waras ke arah pabrik Otsuka. Nah, lokasinya berada sebelum pabrik. Ia berada di gang kecil antara Indomaret dan Alfamart, namanya Gang Temulawak. Masuk ke gang itu dan berjalanlah lurus! Kita sudah sampai di pemandian Kalireco.

Gang Temulawak sangat sempit dan menurun. Gang ini hanya bisa muat untuk satu kendaraan roda dua. Jadi, bagi yang mengendarai mobil, sebaiknya parkir di sekitar bibir gang. Bisa juga parkir di halaman parkir dua minimarket yang mengapit gang. Hitung-hitung sekalian beli bekal, lah...! Asal kalau dibolehkan sama karyawannya, ya!

Saya mencoba suasana segarnya pagi di Kalireco bersama Harun cs dengan berjalan kaki dari kediaman mbahnya Balu di Gg. Dahlia. Sebenarnya tidak jauh-jauh amat, cukup dengan berjalan kaki selama 10 menit, kita akan sampai di tujuan. Kami berjalan menyusuri kampung yang sudah mulai ramai dengan suasana pasar pagi. Meskipun cuaca cukup dingin, sudah banyak orang berlalu lalang dan bertransaksi jual beli. Mereka seperti sudah bersahabat dengan suhu dingin kota Malang. Kami terus berjalan santai hingga matahari sedikit muncul dari ufuk timur.



Saya mengambil titik start dari Bidan Titik S karena ia terletak di ujung Gang Dahlia dan bersebelahan dengan rumah mbahnya Balu, mengingat Gang Dahlia tidak tercantum di Google Map.

Kami pun telah tiba di depan gang Temulawak. Karena haus, kami pun mampir dulu di salah satu minimarket. Tidak banyak yang kami beli, hanya beberapa botol minuman ringan. Yang penting waktu itu adalah bagaimana menghilangkan dahaga. Perjalanan pun kami lanjutkan. Kami masuk gang Temulawak. Setelah berjalan kaki menuruni gang, akhirnya tiba di juga di pemandian Kalireco. Suara air sudah terdengar dari atas menuju pemandian.

Gang Temulawak, jalan kecil menuju Kalireco

Pemandian Kalireco posisinya agak lebih rendah dari tanah. Kami pun berjalan lagi menuruni undak-undakan untuk masuk ke pemandian. Hawa sejuk sudah mulai terasa begitu kami tiba di kolam. Kami pun berehat sejenak untuk menikmati kesejukan hawa di sekitar pemandian. Terdapat dua kolam di sana, satu kolam untuk berendam atau main air dan sebelahnya untuk sarana mandi dan cuci. Tempatnya masih alami dan belum banyak diubah kecuali dipasang keramik di lantai kolam dan areal mencuci. Pemasangan keramik tentu saja untuk keamanan pengunjung dan warga yang menggunakannya.

Pemandian Kalireco difoto dari atas

Ada Apa di Kalireco?

Di Kalireco tentu saja ada pemandian dan tempat cuci. Selain itu, kita disajikan pula dengan pemandangan sawah yang menyejukkan mata. Sawahdi sana berbentuk seperti terasering tapi jarak antara satu petak dengan yang lain cukup jauh. Sayang sekali, musim kemarau membuat sawah-sawah tampak kusam. Tanaman padi sudah dipanen dan hanya menyisakan batangnya yang masih tertanam. Di sela-sela pematang sawah tumbuh beberapa batang pohon pisang dan pohon-pohon lain yang menghijaukan pemandangan.

Persawahan yang bersebelahan dengan Kalireco
Kami pun tidak sabar lagi buat nyebur. Sebelum berenang, saya melakukan pemanasan tipis-tipis agar tidak kram. Meskipun hanya main air, saya tetap pemanasan daripada kram di tengah-tengah renang. Suhu air yang lebih rendah dari suhu udara bisa membuat badan rentan kram. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?!

Air terjun kecil yang mengaliri pemandian Kalireco

Ngapain Aja di Kalireco?

Tak perlu lama-lama pemanasan, saya segera nyemplung ke kolam, menyusul Harun dan Balu yang sudah nyebur duluan. Saya berenang dari ujung kolam ke ujung lain. Kolamnya dangkal, koq! Hanya kira-kira setinggi dada orang dewasa. Kita tidak perlu takut tenggelam. Ia juga tidak luas, jadi renang bolak-balik seperti di kolam renang saja tidak terasa. Lama-lama bosan sendiri seperti saya ini.

Saya pun bosan renang bolak-balik karena terlalu dekat. Akhirnya saya ikutan foto-foto bareng Harun & Balu. Kalireco juga bisa menjadi spot foto yang instagrammable. Dilatari air terjun kecil yang mengalir di sela-sela bebatuan dan dikelilingi sawah, ia menjadi salah satu objek wisata dengan pemandangan yang sayang kalau tidak diabadikan. Harun dan Balu sudah lama foto-foto di sana, sejak saya renang bolak-balik. Kami bertiga foto sampai berganti-ganti pose.


Beberapa hasil jepretan kami di Kalireco

Di air terjun terdapat beberapa anak kecil yang loncat-loncat. Air terjunnya kecil namun cukup tinggi. Air mengalir lumayan deras ke kolam. Air turun melewati bebatuan yang membentuk tebing. Tebingnya licin jadi saya tidak menganjurkan untuk loncat dari sana. Salah-salah yang ada malah terpeleset dan jatuh. Kan berabe!


Di samping air terjun ada beberapa pancuran. Pancurannya dialirkan dari pipa paralon. Bagi yang ingin menikmati sensasi "dihujani" air dari atas, cukup berdiri di bawah pancuran dan air akan mengucur deras dari pipa. Saya mencobanya dan segar sekali.



Kami pun puas berenang di sana, matahari pun mulai naik. Itu berarti tandanya main air sudah selesai. Saya pun mandi dengan menggunakan tempat cuci di sebelah kolam. Tempat cuci dibuat dengan memasang lantai keramik dan beberapa pancuran air. Tempat ini dimanfaatkan oleh warga untuk mencuci baju atau mandi. Sebenarnya disediakan kamar mandi, cuman tidak saya gunakan karena tidak layak. Kamar mandinya hanya berlantaikan pecahan batu-batu. Atapnya pun sudah bolong tak terawat. Jadi, mending numpang mandi di tempat cuci saja.


Setelah mandi dan berganti baju, kami naik lagi ke atas. Di parkiran ada penjaja jajanan murah meriah. Ada gorengan, berbagai makanan dan minuman ringan. terpisah, ada tukang pentol yang berjualan dengan motor. Kami akhirnya membeli pentol kuah dengan harga seporsinya Rp 5.000,00.
Aneka jajanan yang bisa dipilih di areal parkir
Pemandian Kalireco sendiri tidak dipungut biaya. Namun, ada juga artikel yang menghimbau untuk memberikan dana sumbangan seikhlasnya jika diminta. Kami sendiri tidak melihat kotak atau tempat sumbangan untuk kebersihan pemandian Kalireco. Mungkin kami berangkat terlalu pagi waktu itu.

Katanya sih mata airnya di sini
Sebelum pulang ke rumah, saya sempatkan untuk menadahkan air minum. Kata Balu, sumber airnya justru di atas kolam. Lalu, kami berfoto kenangan kemudian berjalan kaki lagi ke rumah. Cuaca panas mulai melelahkan kami. Kami berlima tiba di rumah dengan wajah lelah sampai terkapar di ruang tamu.

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Kayaknya seger banget ya airnya. Jernih. Jadi kangen renang. Hiks.
    Jika berkenan silahkan mampir ke blog saya mirnaaf.com
    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  2. Sama-sama... terima kasih juga atas kunjungannya

    BalasHapus
  3. wow masih jernih airnya , semoga jangan ada pencemaran ya

    BalasHapus
  4. Bening banget airnya.. tempat-tempat bagus seperti ini memang biasanya lokasinya nyelempit ya. Seger banget liatnya.. jadi pengen jalan-jalan lagi.

    BalasHapus
  5. Wah, di dalem gang kecil ada pemandian secakep ini mas. Mantep banget!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini! Jadi kayak surga di balik batu. Untuk ke sana jadi perlu perjuangan dulu untuk menemukan "surganya"

      Hapus
  6. Duh, segernyaaa !.

    Bayangin pemandian Kalireco jadi kebayang seandainya saja air terjun Sumuran di Magelang kalau lantai kolamnya di porselen begitu ...bakalan hampir samaan keduanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah, baru tau kalau ada air terjun itu. Maklum, belum pernah jalan-jalan ke Jawa Tengah, banter-banter ke Semarang 😁

      Hapus