Mari Menjaga Budaya Indonesia dengan Membeli Produk Dalam Negeri (Memperingati Hari Konsumen Nasional 2016)


Produk merupakan salah satu identitas negara. Ia menunjukkan kekayaan warisan negara, keragaman budaya dan keunggulan negara di kancah internasional. Tak terbayang bangganya apabila sebuah negara memproduksi handphone kemudian mengekspornya ke negara-negara lain dan laku di pasaran karena kualitasnya tidak diragukan. Orang yang membelinya akan bertanya kepada pedagang, “Bang, ini produk mana? Koq bagus banget?” Si pedagang menjawab, “Oh, ini produk negara A, pak/bu.” “Negaranya pasti maju. Produknya bagus, sih.” Komentar si pembeli.

Kira-kira beginilah percakapan antara pembeli dan pedagang mengulas sebuah produk. Kualitas sebuah produk dapat menentukan maju-mundurnya negara. Kita tak dapat menutup mata dengan beredarnya berbagai produk. Semua produk bersaing untuk menarik minat konsumennya. Mereka menawarkan beragam kelebihan dan fasilitas demi pelanggan, mulai dari spesifikasi lengkap nan canggih, harga menggiurkan, sampai bingkisan cantik dari produk bersangkutan. Tak hanya itu, banyak merek-merek ternama berani mensponsori sebuah acara di kota atau kampung. Tentunya ini semua bertujuan untuk mengenalkan produknya kepada khalayak selain untuk menggerakkan roda kehidupan masyarakat.
Masyarakat saat ini pun memilih produk yang mereka kenal, tak peduli asal produk tersebut. Asal produk itu berkualitas, mereka memilih produk yang lebih termasyhur. Akan tetapi jika produk itu berasal dari negara asing, ke mana produk dalam negeri kita sendiri? Apakah produk kita sama larisnya dengan produk asing atau malah kalah bersaing dengan produk lain? Jika produk asing mendominasi sedemikian rupa, produk negeri kita sendiri akan tersingkir dari pasaran lantaran kalah bersaing. Indonesia yang harusnya merajai pasar di negeri sendiri dengan produk-produk unggulannya akan menjadi tempat produk asing dijajakan.
 Di zaman online saat ini, banyak toko-toko daring menjajakan barang-barangnya dan menghiasi beranda media sosial kita, mulai dari pakaian, produk kecantikan sampai produk-produk kesehatan. Tak terhitung berapa iklan di media sosial yang terpajang di layar ponsel atau komputer kita. Belum lagi iklan yang ada setiap kita menonton video di laman YouTube, sudah berapa produk yang terpampang depan mata kita. Tak masalah jika produk lokal mendominasi iklan di internet. Namun, lagi-lagi, produk kita harus bersaing ketat dengan produk asing yang gencar beriklan di depan layar. Kalau produk kita kalah bersaing dalam iklan, siapa yang bakal tahu produk dalam negeri kita? Dan jika semua orang tidak tahu produk negeri kita, siapa yang mau membelinya?
Seperti yang telah saya bahas di awal, produk menunjukkan identitas budaya suatu negara. Apabila produk dalam negeri merajai pasar, maka dapat dikatakan budaya masyarakat yang ada kuat karena masyarakat punya kesadaaran untuk memelihara budaya mereka dengan membeli prodduk mereka sendiri. Sebaliknya, jika produk asing yang menguasai pasar, ada indikasi rakyat tak mau lagi membeli produk lokal maka budaya asli pun tergeser. Produk asing tidak sekedar menunjukkan barang, ia juga menunjukkan budaya negara asal. Restoran cepat saji asal Amerika pasti menyertakan pula kultur Amerika di sana, meskipun telah menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Apabila produk dalam negeri kehilangan pamornya, jangan menyalahkan siapapun ketika ia menjadi incaran negara lain dan diklaim sebagai produk aslinya. Tentu kita masih ingat dengan peristiwa klaim Malaysia atas batik, keris dan lainnya. Klaim itu menurut saya karena masyarakat Indonesia kurang menyadari pentingnya menjaga kebudayaan negeri sendiri.
Produk menunjukkan identitas budaya suatu bangsa
Saya mengerti bahwa pemerintah telah berusaha untuk mempromosikan produk negeri kita, baik pemerintah pusat maupaun daerah. Kalangan pengusaha pun telah melakukan hal yang sama. Kita tentu masih ingat Titiek Puspa berkali-kali menyerukan “Cintailah Produk-Produk Indonesia” untuk mengajak kita memilih produk dalam negeri. Sekarang tinggal kita sebagai rakyat Indonesia yang harus memilih apakah menggunakan produk kita atau produk asing. Saya menyarankan agar kita memilih produk dalam negeri kita. Mengapa?
Pertama,kualitasproduk dalam negeri kita tak kalah dengan produk asing. Meskipun kita perlu mengakui bahwa kita masih tertinggal di beberapa bidang, kita mesti bangga karena produk kita banyak pula yang bermutu tinggi. Pakaian batik kita tak kalah bagus dengan pakaian-pakaian dari negara-negara lain. Peralatan olahraga asli Indonesia seperti League, Specs dan Eagle ternyata kualitasnya dapat menyaingi produk asing seperti Nike, Adidas dll.
Kedua, membeli produk dalam negeri sama dengan menjaga kebudayaan kita. Produk hasil Usaha Kecil Menengah (UKM) mayoritas berupa produk asli daerah. Pemerintah daerah telah mengembangkan UKM dengan berbagai cara, mulai dari pemberian bantuan modal usaha, pelatihan, dan penyediaan sentra UKM untuk menjajakan produk UKM. Usaha pemerintah dan pelaku UKM perlu kita apresiasikan dengan membelinya. Kita membeli produk UKM berarti kita menjaga keberadaan produk asli daerah dan melindungi hasil kebudayaannegeri kita.
Ketiga, tak hanya menjaga kebudayaan, membeli produk dalam negeri membantu meningkatkan devisa negara. Semakin banyak produk dalam negeri yang terjual, semakin besar penghasilan negara kita. Semakin besar uang yang masuk, semakin banyak devisa negara.
Keempat, produk dalam negeri dijamin lebih ramah di kantong dibandingkan produk asing. Hal ini demikian karena bahan baku dan prosesnya dari Indonesia. Untuk produk asing,produksinya di luar negeri dan membutuhkan biaya lebih untuk mengekspornya ke Indonesia. Lebih lagi, untuk masuk ke Indonesia dikenakan bea cukai agar sah diedarkan di Indonesia. Perlu membayar lebih untuk mendapatkan sebuah produk dengan kualitas yang sepadan dengan merek berbeda.
Beberapa produk asli Indonesia yang mendunia

Terakhir, telah banyak produk kita go internasional. Saya pernah menonton iklan mie instan asli Indonesia, Indomie yang laris manis di beberapa negara Afrika. Ada pula video tentang kreasi memasak Indomie dari dua orang artis video tentang kreasi memasak Indomie dari dua orang artis You Tube asal Amerika. Itu berarti orang di luar sana merespon positif hadirnya produk Indonesia di negara mereka karena kualitasnya. Kalau mereka saja menyukai produk kita, mengapa kita tidak?.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia selayaknya mengutamakan produk dalam negeri. Produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk asing sehingga kualitasnya tak perlu diragukan. Apabila kita membeli produk dalam negeri, kita telah memelihara produk budaya kita sendiri. Selain itu, membeli produk dalam negeri membantu meningkatkan devisa negara dan karenanya ekonomi negara semakin berkembang. Jadi, jangan ragu untuk memilih produk dalam negeri.

 Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Harkonas, silahkan kunjungi alamat resmi Hari Konsumen Nasional 2016 

Posting Komentar

0 Komentar