Selamat Tinggal, Blogdetik!

Tampilan muka blogdetik
Baru saja aku membuka e-mail yang dikirmkan kepadaku jam setengah satu tadi. E-mail tersebut masuk ke dalam label Promotions di dalam Gmail. Aku sendiri termasuk orang yang jarang membuka e-mail, apalagi dengan label promotion. Ah, apa, sih isinya? Palingan isinya nawarin diskonan atau paketan. Lagian, meskipun sudah di-diskon atau ditawarin paket murah, gimana belinya? Duit juga lagi seret.

Tapi, kali ini ada satu pesan yang menarik. Ada satu pesan yang berbeda dari biasanya, sampai-sampai  aku tertarik membukanya. Ternyata ada pesan masuk dari blogdetik. Jarang-jarang blogdetik mengirimkan email atau hampir tidak pernah sama sekali. Mungkin saja kali ini ada hal penting dari sana sehingga harus dikirimkan via e-mail.

Dengan penasaran aku pun membuka e-mail tersebut. Sempat kebayang kalau blogdetik mau mengadakan giveaway, atau lomba-lomba. Tapi, selama ini blogdetik tidak pernah mengirimkan e-mail untuk itu. Blogdetik selalu menginformasikan agenda-agendanya di websitenya sendiri, bukan via e-mail

(yang punya blogdetik pasti tau hal ini)

Tapi, ternyata surel dari blogdetik ini lebih penting dari agenda. Isi surelnya adalah pesan perpisahan blogdetik kepada para bloggernya. Judul pesannya adalah "Dari Kopdar Pamitan Bogdetik" yang mengawali pesan masuk untuk saya. Kaget juga rasanya. Rasanya baru berkenalan dengan blogdetik dua tahun lalu, tiba-tiba blogdetik mengumumkan pamit undur diri.
Good bye!
Akhirnya, saya pun menuliskan pesan ini. Ditemani cuaca mendung di siang hari Kota Hujan. Aku membuat tulisan ini diiringi lagu "Sampai Jumpa" dari Endak Soekamti, yang semakin menambah suasana perpisahan ini.

Aku sendiri baru mengenal blogdetik pada tahun 2016. Saat itu, aku masih di semester lima. Awalnya sempat bingung mau menulis apa di blogdetik. Tapi, setelah lihat-lihat dan memantau (tanpa seleding) tulisan-tulisan blogger di sana, aku berkesimpulan bahwa tulisan-tulisan di blogdetik terdiri atas dua jenis secara garis besar, yakni opini dan berita. Aku akhirnya memilih berita sebagai niche di blogdetik. 

 Tulisan pertamaku di blogdetik adalah Tantangan Jihad Santri di Era Modern. Tulisan ini untuk menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. Tulisan itu berisi tantangan santri dalam menghadapi kemodernan dan menghadapi kondisi-kondisi sosial di Indonesia saat itu. Tahun itu pula bertepatan dengan peringatan 90 Tahun Gontor. Jadi, relevan, lah kalau saya menulis opini tentang Hari Santri Nasional pas dengan 90 tahun Gontor.

Suasana Kopdar Pamitan Blogdetik (sumber detik inet)

Setelah itu, aku melanjutkan tulisan-tulisanku dengan berita-berita. Isinya rata-rata adalah berita kegiatan kampus, khususnya berita prodi HI. Mulai dari berita tentang Fondasi (Forum Nongkrong dan Diskusi antar Penstudi HI) sampai Workshop Penulisan Skripsi. Ada juga berita tentang Festival of Islamic Student Kids (FOIS) antar TPA binaan UNIDA Gontor. 

Semakin lama, aku mulai malas menulis di situ. Alasannya, aku dibisikin seorang teman untuk fokus ke satu blog. "Udah, mending ente fokus aja!" kira-kira begitu katanya. Tambah lagi, aku sudah tidak aktif lagi di tim website prodi bagian berita. Jadi, aku memutuskan untuk fokus ke blog ini saja.
Ternyata, setelah hampir dua tahun ditinggalkan, ternyata blogdetik mengumumkan pengunduran diri pada hari Senin lalu. Acaranya ditutup dengan Kopdar Pamitan pada hari Sabtu lalu. 

Setelah 10 tahun hadir dan tumbuh bersama blogger Indonesia, tiba saatnya blogdetik untuk berhenti dan bertransformasi mengikuti perkembangan masa.
Terimakasih atas semua keseruan, kepercayaan dan kerjasamanya dengan blogdetik. Semoga persahabatan yang terjalin selama ini tak lekang oleh waktu..
Blogdetik pamit…

Itulah pesan terakhir blogdetik dalam e-mailnya. Terima kasih telah 11 tahun membersamai blogger Indonesia mengarungi zaman. Selamat tinggal!

Bogor, 25 Januari 2018

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Wah saya ikutan sedih bacanya. Padahal nggak punya blog di blog detik tersebut. Tetapi, entah kenapa perpisahan itu selalu meninggalkan kesedihan bagi yang ditinggalkan dan bagi yang pergi. Apalagi udah lama gtu ya blogdetik itu 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saya juga begitu. Blogdetik sudah ada sejak 2008 dan saya join diblogdetik udah 2 tahunan. Meskipun hampir gak pernah publish, tapi sedih juga kalau harus ditutup.

      Hapus
  2. sayang ya pdhal blog lg hitz bngt skrng. Turut prihatin ya mas, yo wes nulis di blog ini aja hehheheh

    BalasHapus
  3. sedih rasanya, saya punya blog di blogetik dengan judul "www.arafah2004.blogdetik.com " dan sudah ada 500 judul mengenai pengamalan saya meruqyah orang.Dari Blogdetik lah nama saya menjadi dikenal orang.Kemaren saya coba blog saya di blog detik,ternyata memang tdk bisa,padahal blogdetik adalah blog anak negeri ini.entah kenapa berhenti,sy juga ga tahu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengenai pengamalan saya meruqyah orang(maKSUDNYA pengalaman bukan pengamalan tapi pengalaman saya meruqyah orang.(edisi ralat...yaaa mas broo

      Hapus