Inilah Alasan Mengapa Kita Harus Menulis

  

  العِلْمُ  صَيْدٌ والكِتَابَةُ قَيْدُهُ # قَيِّدْ صُيُوْدَكَ  بِالحِبَالِ الوَاثِقَةِ
Ilmu adalah hewan buruan dan tulisan adalah pengikatnya, ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.

Kalimat di atas adalah sepenggalan kata mutiara yang disampaikan oleh Imam Syafii' ra. tentang pentingnya menulis. Menulis adalah kebutuhan manusia karena manusia perlu komunikasi untuk berinteraksi dengan sesama. Manusia juga perlu informasi untuk memperkaya pengetahuannya. Tulisan-lah yang menjadi media komunikasi dan penyebaran informasi.

Menulis merupakan usaha merangkaikan huruf-huruf menjadi suatu kata menjadi kalimat hingga menjadi sebuah bacaan yang bermakna. Tulisan-tulisan dapat digunakan bagi kepentingan pribadi seperti menulis di buku harian, atau bermanfaat bagi orang lain, contohnya ceita, puisi, jurnal, dan nota. Menulis membutuhkan ilmu dan kemampuan, ilmu bahasa dan sastra, dan ilmu tentang materi yang akan kita tulis, dan kemampuan untuk menyusun kata menjadi sebuah tulisan. Untuk apa? Semua itu diperlukan untuk memperkuat isi tulisan kita dan memperindah tulisan. Seandainya kita tidak punya ilmu dan skill dalam menulis, mustahil tulisan kita akan menarik.

Menulis memang kedengarannya sulit. Dengan harus menguasai skill dan ilmu tadi, rasanya sulit untuk bisa menulis. Kita kadang-kadang merasa minder dengan tulisan kita sendiri. Takut dibilang jelek, tidak asik dibaca, ngbosenin, gak ada klimaksnya dan lain-lain. Belum lagi kalau sudah kehabisan ide. Mau nulis apa, ya?? Mau tidak mau, kita harus membaca sedemikian banyak tulisan sebagai bahan bacaan. Itulah hambatan-hambatan kita untuk menulis.
Baca juga: Tantangan Seorang Blogger

Tapi, jika terus mencoba, kita bisa merasakan betapa mudah dan asyiknya menulis. Menulis dapat menjadi media sharing kita. Kita bisa berbagi apapun lewat tulisan. Pengalaman sehari-hari, cerita perjalanan, laporan penelitian, semua adalah hasil dari tulisan kita. Kita dapat mengetahui apa yang dilakukan orang-orang yang berpengalaman lewat tulisan. Bagaimana meningkatkan kualitas blog? Tentunya kita tahu dari blogwalking di blog seseorang. Bagaimana berwisata di suatu tempat? Tentunya lewat blog juga.

Baca juga: Mencari Ide dari Blogwalking

Agar menulis terasa mudah, kita harus membuat perencanaan. Perencanaan ini termasuk apa yang harus saya tulis, apa motivasi saya menulis, bagaimana saya menulis dsb. Setelah kita mempunyai motivasi menulis, kita kuatkan komitmen kita untuk menulis. Dengan komitmen kuat, kita bisa konsisten dalam menulis.
Baca juga:  Bagaimana Mengembalikan Semangat Blogging? (Menjawab Tantangan Seorang Blogger)
Kita juga perlu motivasi dalam menulis. Mengapa? Seperti bekerja, menulis juga memerlukan semangat agar kita menulis dengan enjoy. Mood yang terjaga dengan baik akan memudahkan kita menulis dan hasilnya pun akan lebih baik. Jika kita tidak punya motivasi dalam menulis, kita mungkin tidak bisa menulis dengan semangat dan enjoy. Hasilnya pun akan asal-asalan sehingga tidak memuaskan kita. Terserah kalian dari mana menemukan motivasi tersebut. Aku membebaskan kalian untuk mecari motivasi. Bagiku, motivasi terbesar adalah dari diri sendiri.

Apa yang mau kita tulis? TERSERAH. Koq terserah? Lho, serius! Kita bebas untuk menulis apa saja. Cerita, opini, puisi, esai, kalian bebas. Kalau dipaksa, kita akan sulit untuk membuat karya terbaik. Yang penting sebelum itu, kita perlu menyiapkan kerangka (outline) tulisan. Outline dibuat agar tulisan kita lebih sistematis dan terstruktur, pembahasannya tidak ngelantur ke mana-mana, yang penting arahnya ke sana. Pembuatan outline sebenarnya opsional, tidak wajib hukumnya. Ada beberapa penulis yang tidak menggunakan outline karena pembahasannya telah mengalir sendirinya seiring tulisan berjalan.

Dengan perencanaan yang matang dan motivasi kuat, kita akan mampu menulis dan menghasilkan karya tulis yang berkualitas. Tulisan berkualitas akan mendatangkan manfaat bagi para pembacanya. Apabila kita bisa menghasilkan tulisan-tulisan berkualitas, jadilah kita penulis produktif.


Untuk itu, kita sebaiknya mempunyai tekad untuk menulis. Mengapa kita harus menulis? Inilah beberapa alasannya:

1Menulis adalah media kita berkomunikasi.

Komunikasi menurut Harold Laswell adalah tentang siapa menyampaikan apa kepada siapa, melalui media apa, dan apa efeknya. Itulah definisi komunikasi yang banyak dikutip oleh para penstudi ilmu komunikasi. Komunikasi pada dasarnya adalah tentang penyampaian pesan kepada orang lain melalui berbagai media.

Saat ini, media komunikasi semakin canggih. Banyak alat yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan. Secara sederhana, kita sekarang bisa mengirim pesan kepada seseorang yang jauh lewat WhatsApp, Line, dan berbagai media sosial lainnya. Tulisan pun juga merupakan media komunikasi. Bahkan, tulisan telah lahir sebelum media sosial ada. Jadi, dengan tulisan, kita telah menciptakan ruang komunikasi dengan orang lain.

2. Menulis membuat kita dikenal dunia.

Pramoedya Ananta Toer mengatakan, "Kalau mau mengenal dunia, membacalah! Kalau mau dikenal dunia, maka menulislah!" Tulisan kita merupakan bentuk aktualisasi diri kita. Kita mengenalkan diri kita, pemikiran kita, dan sudut pandang kita lewat tulisan. Tulisan kita adalah cerminan bagaimana pandangan kita mengenai suatu hal. Tapi ini bukan dimaksudkan untuk riya' (ingin dilihat orang).

Masih Pramoedya Ananta Toer, ia mengatakan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tdak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Boleh jadi seseorang memiliki banyak ilmu, kenyang pengalaman, dan kaya keterampilan. Namun, ia akan disia-siakan masyarakat jika ia tidak menulis.

3. Menulis dapat melatih kemampuan berbahasa.

Jika hidup diibaratkan sebuah sekolah, menulis adalah "ujiannya". Menulis adalah latihan bagaimana mengekspresikan pikiran kita melalui rangkaian kata-kata yang tersusun sistematis. Jika tulisan yang dibuat tidak tersusun sistematis, orang yang membaca tidak akan mengerti maksud dari si penulis. Ini akan menjadi rapor buruk buat si penulis karena tulisannya tidak dimengerti oleh orang lain.

Oleh karena itu, tulisan juga memperlihatkan kemampuan berbahasa kita. Dalam tulisan pasti ada kesalahan dalam struktur kata dan diksi (pemilihan kata). Pembaca kita yang teliti tentu akan megomentari tulisan kita dan mengoreksinya. Hal itu akan membantu kita memperbaiki kesalahan tulisan.

4. Menulis dapat mebuat rileks, menghilangkan  kejenuhan dan stress

Banyak jalan ditempuh orang untuk menghibur diri dan mengusir gabut. Ada yang mendengarkan musik, berolahraga, nonton film favorit, makan, tidur, tilawah Al-Quran dan sebagainya. Macam-macam cara dapat dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan. Semua iu tergantung preferensi masing-masing individu.

Menulis dapat menjadi metode relaksasi. Banyak orang yang menjadikan menulis sebagai pelampiasan emosinya. Dengan menulis, ia mengekspresikan perasaannya dan itu membuatnya tenang. Contohnya, Sabari dalam novel Ayah karya Andrea Hirata cinta mati dengan Marlena, anak seorang pengusaha, yang ditemuinya di sekolah. Saban hari Sabari menggubah puisi-puisi cinta untuk Marlena. Kadang-kadang ia nekat memajangnya di majalah dinding sekolah.

Itulah fungsi menulis sebagai media relaksasi. Menulis membuaat kita seperti meluruhkan beban pikiran. Itulah yang membuat kita lebih rileks.

5. Menambah relasi

Di dunia ini pasti ada orang-orang yang memiliki hobi yang sama dengan kita. Menulis menghubungkan kita dengan orang-orang dengan minat yang sama. Kita bisa gabung dengan komunitas-komunitas, berbagi tulisan, dan saling diskusi. Maka dengan menulis, kita dapat menambah relasi dan kawan baru.

6. Mengisi waktu luang

Ada waktu luang? Biasanya apa yang kalian lakukan saat sedang waktu luang? Ada yang membaca, mendengarkan musik, atau hal lain? Tentunya banyak yang bisa dilakukan, tergantung selera masing-masing. Ada yang suka mengisi waktu luangnya dengan berolahraga, itu juga bisa. Asal tempatnya cukup. Menulis juga bisa menjadi "mainan" untuk mengisi waktu luang. Dengan menulis, kita bisa membuat waktu kita tidak terbuang sia-sia.

7. Berbagi Pengalaman dan Menginspirasi

Kita dapat berbagi pengalaman dengan menulis. Pengalaman mengikuti lomba, mengikuti suatu organisasi atau apapun bisa kita bagikan lewat tulisan. Meskipun bagi kita kurang menarik, mungkin saja pengalaman kita bermanfaat bagi orang. Tulisan-tulisan kita itu sangat dicari oleh orang lain karena tentu ada yang membutuhkan pencerahan dari orang yang telah berpengalaman. Bagi yang sudah berpengalaman, tulisan merupakan alat berbagi pengalamannya kepada orang lain. Dengan itu, kita dapat menginspirasi orang.

8. Ladang penghasilan

Kita tentu sudah tahu dengan para novelis kenamaan Indonesia. Sebut saja Habiburrahman El-Shirazy. Beliau terkenal dengan novelnya Ayat-Ayat Cinta, Dalam Mihrab Cinta, dan masih banyak karya tulis lainnya. Novel-novel karyanya hampir selalu laris di pasaran. Bahkan, beberapa di antaranya sudah diangkat ke layar lebar. Tentunya ini menghasilkan dari segi ekonomis.

Menulis dapat menambah penghasilan bagi siapa yang serius. Tidak hanya penjualan buku, banyak cara untuk menghasilkan uang lewat tulisan. Dalam blog dikenal istilah Pay Per Click (PPC) dari Google AdSense dan layanan lain. Ada juga kompetisi menulis yang memberikan hadiah uang. Banyak cara untuk mendapatkan uang dari menulis.

Itulah tadi beberapa alasan mengapa kita harus menulis. Menulis dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Asal ada kemauan, tentu kita akan terpacu untuk menulis. Ayo kita mulai menulis! Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Sumber gambar: pexels.com



Posting Komentar

2 Komentar

  1. kayaknya setiap hari nulis udah jadi kerjaan. gak bisa lepas dari pulpen sama kertas dan laptop.

    BalasHapus