Mau Pilih Cuek atau Peduli? Peduli Aja....

Setiap orang memiliki sikap berbeda dalam menanggapi lingkungannya. Ada yang peduli dan ada pula yang cuek. Mereka yang peduli akan melakukan segala cara dalam menyikapi suatu masalah agar lekas selesai. Sedangkan si cuek masa bodoh. Dia tidak pernah menghiraukan apapun yang ada di sekelilingnya. Apabila dikabari tentang suatu hal, paling banter dia akan menanggapi, “Oh, gitu,ya?” tanpa ada respon lain atau melakukan sesuatu. Responnya mungkin hanya kepada sesuatu yang sesuai dengan kepentingannya. Hal-hal lain di luar kepentingannya ia abaikan.

Saya sendiri termasuk orang yang tidak terlalu peduli juga tidak cuek-cuek amat. Semua tetap saya perhatikan namun topik yang menarik minat saya akan saya tanggapi. Akan tetapi semakin lama, saya merasa semakin cuek. Saya terkadang mengabaikan hal-hal yang bukan minat saya, meskipun sedang tren. Sering kali saya tinggalkan obrolan apabila topiknya tak sesuai minat. Tak hanya itu, beberapa kali pula saya dimintai tolong oleh teman-teman. Saat itu, saya sedang asyik melakukan sesuatu, entah main game atau hal lain. Akhirnya saya kadang mengabaikan permintaan teman tadi. Akibatnya, saya menjadi kurang update dan pergaulan dengan teman-teman agak renggang karena saya kerap kali mengacuhkan obrolan. Lebih lagi, saya sering bertanya-tanya, “Apa dia gak percaya lagi?” karena beberapa kali saya tinggalkan dia. Karena sikap cuek ini, saya dikatai kurang peka terhadap lingkungan sekitar oleh ibu saya sendiri.


Mengapa saya menyebutkan beberapa hal tentang saya di atas?  Saya memberanikan diri untuk mengungkapkannya agar menjadi evaluasi diri dan semoga semua yang membacanya bisa belajar dari tulisan ini. Kiranya ini bisa menjadi muhasabah diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tentunya semua tidak ingin melakukan suatu hal jelek dua kalinya kecuali mereka yang keras kepala. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Janganlah seorang muslim terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.”
Sebenarnya tidak salah untuk cuek terhadap sesuatu hal. Masalahnya adalah apabila anda mengabaikan teman anda, dia akan balik mengabaikan anda. “Ngapain ane bantuin dia? toh dia kemaren gak bantuin ane.” Mungkin kalimat itu yang terbersit dalam pikirannya saat anda meminta bantuan kepadanya dan anda pernah tidak menghiraukan permintaannya. Apabila hal ini terus menerus terjadi, berapa orang teman sudah anda tinggalkan. Berapa orangkah yang sudah tidak mempercayai anda? Semakin kita mengacuhkan teman, semakin besar pula kita kehilangan kepercayaan orang lain yang sangat mahal harganya.
Kerja bakti dapat melatih kepedulian terhadap lingkungan

Bagaimana untuk mengembalikan kepedulian kita? Sebenarnya tidak sulit asal mau menjalaninya. Yang terpenting adalah kita harus memulainya dari diri sendiri. Saya ingat pesan seorang da’i kondang Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym. Beliau selalu menyebutkan 3M untuk menata kehidupan kita. 3M tersebut adalah: Mulailah dari hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah saat ini. 3M dari Aa Gym sepertinya tepat untuk menumbuhkan kepedulian dalam diri kita. Pedulilah terhadap hal kecil, seperti membuang sampah ke tempatnya setiap kali memasuki kamar mandi. Hal tersebut memang remeh, tapi berarti apabila dilakukan. Coba bayangkan, apabila sampah di kamar mandi umum menumpuk, saluran air akan mampet dan kita tak akan nyaman menggunakannya. Dengan memulainya saat ini juga, rasa kepedulian kita akan semakin meningkat dan orang akan semakin percaya dengan kita karena kita mempunyai jiwa empati yang tinggi.

Posting Komentar

0 Komentar