Tahun :
2005
Sutradara :
Sydney Pallock
Pemeran :
Nicole Kidman, Sean Penn, Catherine Keener, Jesper Christensen, Earl Cameron,
Curtiss Cook, George Harris
Film “The
Interpreter” menceritakan seorang penerjemah bernama Sylvia Broome (Nicole
Kidman) yang bekerja untuk PBB. Dia berasal dari keluarga yang menjadi korban
genosida rezim Dr. Zuwanie, presiden Matobo yang berkuasa selama 23 tahun.
Interpreter merupakan pekerjaan yang berat , karena ia tidak hanya harus
menerjemahkan kata per kata, tetapi juga harus menerjemahkan secara cepat dan
menyampaikan ke bahasa tujuan. Terlebih lagi, seorang interpreter harus memahami
konteks bahasa asal agar lebih dipahami komunikator. Untungnya, Broome berasal
dari negara tersebut dan memahamai bahasa Ku, bahasa kebangsaan Matobo. Jadi
dia mampu berdiplomasi antara Matobo dengan PBB dengan lebih mudah.
Dr. Edmund Zuwanie
merupakan presiden kontroversial Republik Matobo. Dia menggunakan pendekatan
tersendiri demi reformasi di negara itu. Dia melakukan praktik genosida agar
kepentingannya tercapai. Tak pelak, banyak pihak mengecam langkahnya ini dan
menuntut agar ia diadili di International Criminal Court (ICC). Selain itu,
lawan politiknya berusaha untuk menjegalnya. Mereka adalah Ajene Xola dan
Kuman-Kuman. Akhirnya, Zuwanie berencana untuk datang ke markas PBB untuk
menyampaikan pembelaannya untuk menghindari indictment dari PBB.
Sebelum kedatangan
Zuwanie, muncul wacana untuk membunuhnya dalam Majelis Umum PBB. Namun agen
Secret Service, Tobin Keller dan Dot Woods ditugaskan untuk menjaga keamanan
Zuwanie. Masalah semakin rumit ketika kepala keamanan presiden Matobo Nils Lud
ikut campur dengan membeberkan masa lalu Zuwanie.
Broome juga tidak
lepas dari pengamanan Keller karena ia akan menjadi penerjemah bagi Zuwanie.
Meski diamankan, Broome merasa tertekan dengan kedatangan Zuwanie lantaran
dendam atas bom ranjau yang ditanam di rezim Zuwanie yang menewaskan
keluarganya. Masalah baru keluar tatkala foto Broome ikut aksi mendukung perlawanan
terhadap pemerintahan sah.
Broome mulai
merasakan hal-hal aneh sejak kejadian itu. Dia bertemu dengan Kuman-Kuman dalam
sebuah bis yang akhirnya meledak saat berhenti. Di apertemennya, dia diteror
oleh orang bertopeng. Terakhir dia dikabari oleh rekan kakaknya Simon Broome
dan memberitahukan bahwa kakaknya terbunuh. Karena tertekan, dia pun kabur dari
penjagaan Secret Service. Hal inilah yang membuat Keller frustasi dan
memfokuskan ke kedatangan Zuwanie esok harinya.
Keesokan harinya,
Presiden Zuwanie datang dan disambut demonstrasi menuntut penghentian genosida.
Hari itu juga Keller mendapatkan data tersangka yang akan membunuh Zuwanie dan
berusaha menggagalkan aksi tersebut. Namun hal ini sia-sia karena data yang
didapat tidak sesuai dan tersangka tidak ditemukan. Kemudian dia mengawasi
keadaan Majelis Umum sebelum pidato Zuwanie. Di
sana ia menemukan hal ganjil. Dia mendapati kursi pengawal Zuwanie
kosong. Dia bergegas menuju ruang penerjemah.
Ternyata dia memergoki Lud berada di sana dengan senjata. Diperksa
senjatanya, ternyata peluru yang dipegang kosong. Dari situ Keller menyadari
bahwa hal ini merupakan siasat Zuwanie agar ia mendapat simpati dari dunia
internasional. Sang presiden pun diamankan ke ruang penjagaan. Tak disangka, Broome
mengintip ruang penjagaan dan menuntut balas kepada Zuwanie. Dia mengancam akan
menembak mati Zuwanie. Keller pun datang menenangkan Broome dan menjelaskan
bahwa Zuwanie akan diadili di ICC. Akhirnya Zuwanie diadili dengan banyak
tuntutan dan yang terbesar adalah genosida yang ia lakukan selama 23 tahun
pemerintahannya.
Dalam film ini,
negara Matobo digambarkan sebagai negara yang terbelit masalah politik dan
ketidakjelasan hukum. Negara ini bermasalah dengan pemerintahan diktator dan
genosida. Agar konflik terselesaikan, diplomasi harus dijalankan dibandingkan
perang atau intervensi negara asing. Bahasa merupakan faktor utama diplomasi
antar dua negara.
0 Komentar