Globalisasi sudah sejak lama
merambah nadi kehidupan masyarakat Indonesia. Globalisasi masuk dengan borderless
trade, perdagangan tanpa batas. Perdagangan inilah yang membuat banyak
barang-barang luar negeri berdatangan ke negeri kita. Bukan sekedar datang,
semua peralatan sudah semakin dilengkapi dengan berbagai fitur modern. Tak ayal
barang-barang yang kita jamah sehari-hari semakin canggih. Contohnya handphone.
Handphone jaman baheula gedenya kayak batu bata. Makin lama ukurannya
semakin kecil, namun layarnya cuman muat sebaris tulisan dan hanya bisa dipakai
telepon dan SMS. Sekarang, layarnya mekin lebar, tombolnya menghilang dan
fungsinya makin canggih; buat SMS, teleponan, sosial media sampe bisa jualan
pake hp.
Karena HP semakin canggih, operator
telekomunikasi di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan kualitasnya. Demi
menarik minat pelanggan, para penyedia jasa tak sungkan-sungkan melebarkan
wilayah kekuasaannya, eh...jangkauannya ke seluruh penjuru nusantara. Layanan
yang dibuat pun semakin kekinian. Karena fokus pelanggan saat ini kepada
internet di HP, maka operator mencoba untuk memuaskan mereka di sektor ini.
Mulai menawarkan paket internet murah sampai yang agak mahalan tapi koneksinya
cepat bak kereta api dijajakan dengan gencar.
Salah satu yang lagi ngetrend adalah
paket 4G LTE. Ini adalah generasi keenam dari sejarah telekomunikasi dunia. 4G
menjanjikan internet super cepat. Nonton YouTube tak lagi harus nunggu lagi buffering
yang lamanya bisa buat ngerjain tugas presentasi dari mulai pendahuluan sampai
daftar pustaka. Bersosmed ria tak juga jadi masalah. Berbagi hal-hal yang
terjadi saat ini seperti mengedipkan mata. Untuk mengetahui yang terjadi di
luar sana, tinggal buka HP, dan berita yang terjadi saat itu juga.
4G memberikan dampak positif bagi
penggunanya. Namun para pengguna harus sanggup menanggung resiko dan kerugian
dari hal ini. Segalanya di dunia ini memang tak lepas dari baik-buruk dan
untung-rugi. Berikut ini beberapa dampak negatif yang harus diterima konsumen
jaringan 4G. Sebagaimana yang dilansir jalantikus.com, inilah hasilnya:
1.
Jaringan operator belum
mencakup semua daerah
Semua operator mungkin tak ragu memperluas jaringannya
demi kepuasan pelanggan. Namun untuk 4G, para operator akan coba-coba dahulu.
Wilayah percobaannya hanya mencakup kota-kota besar di Indonesia. Untuk para
pengguna di daerah, nampaknya harus bersabar shobrun jamil untuk
menunnggu kedatangan jaringan ini. But wait, jangankan untuk jaringan 4G,
jaringan HSDPA, HSPA, 3G atau apalah namanya saja masih banyak yang tidak
menjangkau daerah-daerah di Indonesia. Contohnya saja di kampusku, kampus yang
terletak di kota kecil di ujung barat Jawa Timur dan terkenal dengan kesenian
Reog. Di kampusku saja, jaringan HSDPA terkadang susah ditemui. Teman-teman
harus ngoyo melambaikan HP atau naik ke atap asrama untuk mencari sinyal
yang kuat. Mungkin karena lokasi kampus yang mewah...mepet sawah
maksudnya...membuat para operator mungkin ogah melirik daerah itu. Lagian siapa
juga yang mau mainan facebook di tengah sawah. Mungkin inilah yang membuat para
konsumen di daerah harus benar-benar sabar.
2.
Harga yang mahal
Harga menentukan kualitas. Itulah ungkapan yang lumrah dalam
istilah bisnis. Bisnis telekomunikasi pun seperti itu. Semakin baik koneksi,
semakin mahal harga yang harus dibayar. Begitu 4G LTE tiba, bersiaplah untuk
merogoh kantong dalam-dalam sampai mengorek celengan untuk membeli paket
internet 4G.
Berikut ini daftar tarif internet 4G LTE di Indonesia,
sumber: www.gadgetgan.com
Operator
|
Harga
|
Kuota/30
Hari
|
Keterangan
|
|
Telkomsel
|
–
Simpati
|
Rp
80 ribu
|
2
GB
|
Kuota
berlaku 24 jam, bonus 3 film dari Moovigo
|
–
As/Loop
|
Rp
60 ribu
|
1,3
GB
|
||
Indosat
|
Rp
49.900
|
Total
3,5 GB
|
Total
adalah akumulasi Kuota Utama, Kuota Siang (09.00-17.00) dan Kuota Malam
(01.00 – 06.00)
|
|
Rp
59.900
|
Total
5 GB
|
|||
Rp
79.900
|
Total
7,5 GB
|
|||
Rp
99.900
|
Total
9,5 GB
|
|||
Rp
199.900
|
Total
20,5 GB
|
|||
XL
|
Rp
100 ribu
|
Total
3,5 GB
|
Total
adalah akumulasi kuota 4G dengan 2G/3G
|
|
Rp
200 ribu
|
Total
8 GB
|
|||
Rp
300 ribu
|
Total
14 GB
|
|||
Rp
50 Ribu
|
500
MB – 1 GB
|
|||
Smartfren
|
Rp
60 Ribu
|
Total
1 GB – 4 GB
|
Total
merupakan akumulasi kuota dengan bonus. Paket merupakan gabungan antara kuota
telepon dan SMS. Paket Rp 50 ribu tidak dapat bonus.
|
|
Rp
100 ribu
|
Total
1 GB – 10 GB
|
|||
Rp
150 ribu
|
Total
1 GB – 18 GB
|
|||
Operator
|
Harga
|
Unlimited/30
Hari
|
Keterangan
|
|
Indosat
Unlimited
|
Rp
100 ribu
|
FUP
2 GB/30 Hari
|
Bila
melebihi kuota FUP, kecepatan turun jadi 16 kpbs.
|
|
Rp
50 ribu
|
FUP
500 MB/30 Hari
|
|||
Smartfren
Unlimited
|
Rp
75 ribu
|
unlimited
tanpa FUP
|
Tanpa
FUP, hanya bisa dipakai untuk bundling Andromax dan tidak bisa untuk
tethering.
|
3.
Belum semua provider
menyediakan.
Jaringan ini baru muncul sekitar 2013 lalu di Indonesia.
Jaringan pertama yang menyiapkannya adalah Bolt dengan mengeluarkan modem 4G.
Setelah itu, menyusul para provider tenar di Indonesia, seperti Telkomsel, XL,
Indosat Ooreedoo dan Smartfren. Tapi ada satu yang ketinggalan, yaitu 3.
(kebetulan ane pake 3 juga, hehehe..). 3 belum mengeluakan paket internet 4G.
Kabarnya dia akan mengeluarkan paket internetnya pada tahun 2016.
4.
Mental belum siap
Kalau ini kembali ke masinng-masing individu. Maksudnya
adalah jika pelanggan terbiasa dengan internet lambat, kemudian jaringan 4G LTE
datang, maka ia akan tergiur dengan kecepatannya. Nantinya mungkin si pelanggan
akan menggunakannya untuk YouTube atau live streaming bola, seperti yang ane
sering lakukan. Terlalu sering akan membuat kuota cepat habis dan akhirnya
kembali ke poin 3.
5.
Mengakibatkan kecanduan HP
Kalau ini juga sama seperti poin no.4, kembali ke
masing-masing individu. Kalau memang awalnya kecanduan HP, pada era 4G ini
mungkin akan lebih kecanduan. Dengan koneksi supercepat, si pengguna tak akan
lepas dari HP. Yang tadinya bangun tidur pegang HP nanti tidur pun pegang HP.
Yang awalnya cuma buat sosmed, sekarang buat nonton streaming.
Pada akhirnya, semua akan kembali ke penghujung kata,
semua kembali ke masing-masing individu. Siapa yang memanfaatkannya dengan
bijak maka dia mendapatkan keuntungan dari jaringan ini. Akan tetapi, siapa
yang tidak memanfaatkannya dengan bijak, maka dia akan merugi. Cara terbaik
untuk menggunakan jaringan supercepat adalah memakainya dengan tepat dan
hemat agar kerugian-kerugian yang ada dapat diminimalisir.
Sumber:
http://www.gadgetgan.com/berikut-daftar-tarif-4g-lte-dari-semua-operator-seluler-di-indonesia/22356/
0 Komentar