Bukit Kapur Arosbaya, Destinasi Wisata Alternatif di Madura


Pulau Madura adalah salah satu pulau dalam wilayah Provinsi Jawa Timur. Madura berpengaruh dalam perekonomian Indonesia karena terkenal dengan industri garam. Pulau ini pun mendapat julukan "Pulau Garam." Madura punya kultur yang kuat dan tersohor di masyarakat Indonesia. Tradisi Karapan Sapi merupakan salah satu yang terkenal di antara budaya yang terkenal di sini. Bahkan, Madura punya arena karapan sapi sendiri seperti stadion sepakbola. Berbicara sepakbola, Madura juga punya klub Madura United yang mampu menjadi klub papan atas Go-Jek Traveloka Liga 1. Tak lupa, Madura juga punya kuliner yang khas. Sate Madura adalah kuliner andalan dan sudah menyebar ke mana-mana. Selain itu, kuliner yang baru-baru ini dikenal luas, yakni bebek goreng khas Madura. Jika kita berjalan-jalan ke Bangkalan, kita akan menjumpai berbagai warung bebek goran berdiri. Salah satu yang terkenal adalah Warung Bebek Sinjay
Baca Juga: Menikmati Bebek Goreng Khas Madura di Warung Bebek Sinjay
Kali ini, saya akan berbagi sedikit pengalaman tentang salah satu wisata yang terbilang unik karena memang sangat jarang. Masih dari Madura, kali ini pengalaman saya tentang Bukit Kapur Arosbaya di Bangkalan. Mengapa saya katakan unik? Bukit kapur hanya dapat ditemukan di daerah-daerah tertentu di Indonesia.

Bukit kapur sebenrnya adalah areal pertambangan batu kapur. Batu kapur atau batu gamping berasal dari sisa-sisa organisme laut dan ditemukan di daerah perairan dangkal. Daerah penghasil batu kapur di Indonesia adalah Sumatera Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Di Jawa Timur, tambang batu kapur terdapat di kawasan Mataraman (Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dll) dan Madura. Tambang batu kapur akan meninggalkan bekas berupa gua-gua. Gua-gua inlah yang menjadikannya tempat wisata yang unik. Karena bukit kapur demikian jarang ada di perkotaan, ia maenjadi objek wisata yang menarik bagi kaum urban yang pensaran dengan keunikan bukit kapur.

Bukit kapur Arosbaya terletak di kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Bukit kapur Arosbaya terletak di sekitar Pasarean Aermata, salah satu objek wisata religi yang ikonik di Madura. Bukit kapur Arosbaya kira-kira berjarak 19 kilometer dari kota Bangkalan, Madura.  Awalnya, lokasi ini hanyalah tambang batu kapur biasa. Tak banyak yang menyadari bahwa lekukan-lekukan indah yang terbentuk dari pertambangan menjadi daya tarik wisatawan. Barulah beberapa tahun belakangan ini, memanfaatkan bukit kapur Arosbaya sebagai ladang usaha wisata di samping lokasi pertambangan.

Untuk mencapai bukit kapur Arosbaya, kita dapat menggunakan kendaraan pribadi. Dari kota Bangkalan, kita dapat menempuh perjalanan selama 30-45 menit. Dari Warung Bebek Sinjay, kami menggunakan mobil dari Bangkalan  dengan mobil pribadi melewati Bancaran kemudian lurus terus ke Lajing dan Tengket hingga kami menjumpai pertigaan menuju Air Mata Ibu. Sepanjang perjalanan, banyak masjid megah berdiri. Memang, selain pulau garam, Madura dikenal juga sebagai pulau seribu masjid. Kabupaten Bangkalan juga dijuluki kota Dzikir dan Shalawat. Setelah belok kanan, kami melanjutkan perjalanan sekitar 12 km menuju Air Mata Ibu. Setelah tiba di Air MAta Ibu, akmi perjalanan dilanjutkan melalui gang sempit. Bagi pengendara mobil, jalan ini masih bisa dilewati. Namun, jika menggunakan bis atau berombongan, kita harus berjalan kaki dari Air Mata Ibu.

Ada hal menarik di sini. Warga sekitar tidak familier dengan nama Bukit Kapur Arosbaya. Mereka menyebutnya dengan bedel. Selain itu, ada yang tidak tahu lokasi Arosbaya. Ketika saya bertanya kepada salah seorang warga di Bancaran, dia malah menunjukkan jalan ke arah kota Bangkalan. Padahal, kami saat itu sudah menemukan lokasinya di Google Map.

Di sini kita masih  menjumpai bertumpuk-tumpuk batu kapur yang sudah ditambang dan siap dipasarkan. Warna batu kapur di sini agak kecoklatan, berbeda dengan batu kapur biasanya yang berwarna putih. Tidak ada aktivitas penambangan kapur ketika kami  ke sana; sepertinya para penambang sedang berlibur.
Berwisata di Bukit Kapur Arosbaya lebih baik ketika cuaca cerah
Untuk masuk ke sana, kita harus membayar karcis Rp 5000,00 per orang. Wisata ini terbuka 24 jam setiap hari. Menurut warga setempat, tidak masalah kalau kita berwisata di sini malam hari. Tapi, siapa juga yang mau berwisata malam di sini? Bukannya wisata, kita jadi ikut uji nyali. Ketika kami berkunjung ke sana pada sore hari, banyak wisatawan yang berkunjung baik individu, keluarga, atau rombongan. Selain tidak terlalu panas, cahaya matahari akan menyinari sela-sela batu kapur sehingga membuat warna batu agak keemasan.

Bukit kapur Arosbaya menjadi objek yang pas untuk fotografi. Banyak wisatawan yang mengabadikan momen di tempat ini dengan kamera. Mereka kemudian mengunggahnya di berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya. Tempat ini juga biasa dijadikan objek doto prewedding menurut situs pulaumadura.com. Maka tak heran ketika kami ke sini, banyak pengunjung mengeluarkan smartphone dan menenteng kamera ke mana-mana. Bagi kalian yang gandrung dengan fotografi, tidak ada salahnya untuk mengasah skill fotografi di tempat ini. Objeknya yang unik cocok dijadikan objek fotografi.

Begitulah sedikit catatan perjalanan kami ke Arosbaya. Bukit kapur Arosbaya menyimpan keindahan tersendiri di antara objek wisata di Indonesia. Arosbaya saat ini menjadi primadona wisata baru di Indonesia. Arosbaya saat ini menambah daftar rekomendasi objek wisata di pulau garam ini.

Sumber gambar: Jelajahi Indonesia