Selamat Datang di UNIDA Gontor (Pesan untuk Mahasiswa Baru)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada kita untuk memudahkan kita menjalani segala ujian kehidupan di dunia. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang membawa pelita Al-Quran yang menunjukkan kita jalan kebenaran. Amma ba'du.
Setelah hampir tiga bulan menganggur karena berbagai agenda seperti KKN dsb. Alhamdulillah akhirnya aku bisa kembali aktif menulis di alraihan.id. Semoga tulisan pertama ini dapat memicu saya untuk berbagi lewat tulisan-tulisan berikutnya. Amin.
Dalam suasana Idul Fitri saat ini dan mumpung masih di bulan Syawwal, saya ingin mengucapkan kepada teman-teman semua 
تقبل الله منا و منكم صيامنا و صيامكم و جعلنا من العائذين و الفائزين
Semoga Allah menerima puasa kami dan kalian semua serta menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan orang-orang yang beruntung.
Setelah menjalani liburan panjang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, saatnya kembali beraktifitas di dunia perkuliahan. Saatnya kita kembali masuk kelas, membuat berbagai makalah-makalah dan tugas-tugas lainnya, kembali bermasyarakat di lingkungan asrama dan masyarakat umum dan sebagainya. Saatnya pula kita berorganisasi dalam berbagai lahan organisasi Dewan Mahasiswa (DEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan sebagaimya. Intinya, kita kembali ke UNIDA Gontor mengemban kembali amanah kita sebagai mahasiswa.
Pesan ini akan aku tujukan kepada seluruh mahasiswa baru UNIDA Gontor. Aku tuliskan agar kalian dapat menikmati masa-masa kuliah di kampus ini.
Mengingat kembali pesan Ust. Khoirul Umam, M. Ec, dekan Fakultas Ekonomi Manajemen UNIDA Gontor setelah shalat maghrib sebelum penutupan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK), beliau berpesan bahwa mahasiswa mengemban amanat di pundak masing-masing terhadap masalah-masalah ummat. "Kalau masyarakat muslim Indonesia saat ini masih menggunakan bank-bank konvensional, yang ditanyakan pertama kali oleh Allah, dimintai peranggungjawabannya adalah mashasiswa-mahasiswa yang tercatat dalam prodi Hukum Ekonomi Syariah dan Ekonomi Islam!" seru beliau. Jika ada masalah yang menimpa ummat Islam di Indonesia, mahasiswa-lah yang bertanggungjawab untuk menyelesaikannya. 
Menjadi mahasiswa santri adalah identitas tersendiri. Mahasiswa santri tidaklah sama dengan mahasiswa lain. Mahasiswa santri adalah sebuah frasa yang tersusun dari dua kata, mahasiswa dan santri. Mahasiswa adalah mereka yang duduk di perguruan tinggi, belajar berbagai macam disiplin ilmu, dan berpikiran secara utuh, tidak sepotong tidak parsial. Santri adalah mereka yang mengkhususkan diri belajar di pondok pesantren; mempelajari ilmu agama Islam. Menjadi mahasiswa santri berarti belajar ilmu pengetahuan umum selayaknya di perguruan tinggi dan Islam seperti di pesantren. Menjadi mahasiswa santri sesungguhnya adalah hal yang istimewa karena tak banyak mahasiswa yang mampu mempelajari keduanya. Namun, ini juga sesuatu yang besar dan sungguh berat karena agama selama ini tak dianggap dalam dunia  Apalagi UNIDA Gontor mengemban jargon Islamisasi Ilmu Pengetahuan menuju The Fountain of Wisdom. Islamisasi ilmu pengetahuan adalah hal yang belum banyak dilakukan perguruan tinggi di Indonesia. Maka, mahasiswa santri adalah identitas yang harus kita bawa untuk selanjutnya menjadi ulama yang intelek.
Baca juga: Masa Orientasi di UNIDA Tak Cukup Hanya Sekali!!
Menyambut tahun ajaran baru, segalanya memang harus baru. Bukan hanya seragam kuliah, handphone, laptopnya yang baru, namun juga semangat haruslah baru. Bagi mahasiswa baru, saatnya sekarang kalian menjalani amanah lain sebagai mahasiswa setelah menjalani empat, lima, enam, tujuh tahun di sekolah kalian. Saatnya sekarang mendalami samudera perguruan tinggi yang luasnya tiada terhitung. Banyak hal-hal yang harus kalian perdalam di UNIDA ini. Masa-masa semester awal adalah masa-masa labil di mana kalian akan menghadapi gejolak kehidupan di kampus yang tidak sama dengan kehidupan di pondok atau di sekolah. Kita saat ini tidak hanya membicarakan kita belajar apa, gimana diri kita. Kita juga akan memikirkan apakah selama ini yang saya lakukan bermanfaat minimal untuk kampus ini, atau justru malah merusak tatanan kehidupan sosial. Semester baru biasanya rentan terhadap masalah-masalah dan pelanggaran di kampus. Dari tahun ke tahun, mahasiswa barulah yang biasanya banyak menyimpang dari norma kehidupan kampus (saya tidak mau menyebutnya peraturan karena terkesan mengekang, sedangkan dunia mahasiswa dunia kesadaran). Mengapa terjadi demikian? Jawabannya satu. Mereka tidak mampu menikmati waktu mereka sebagai mahasiswa baru. Mereka hanya ingin bebas menjadi diri mereka tanpa menyadari identitas mereka sebagai mahasiswa santri. Itulah yang mengakibatkan gejolak sosial kampus dan berbagai perubahan dalam sistem terjadi begitu cepat.
Akhirnya saya mengucapkan selamat datang di kampus tercinta UNIDA Gontor. Kampus pesantren dengan sistemnya yang unik. Di mana seluruh mahasiswa tinggal dan berkehidupan di kampus selama 24 jam. Mahasiswa-lah yang harus mengatur kehidupan di kampus ini, bukan saatnya lagi hanya manut mengekor. Namun, karena ini adalah kampus pesantren, kalian tetap harus taat kepada rektor sebagai kiai, dosen-dosen sebagai ustadz-ustadzah, dan lain-lain. Nilai-nilai pesantren pun harus tetap dilestarikan karena inilah identitas kita yang membedakan kita dengan mahasiswa lain.
Saya mengakui bahwa di dalam kampus tercinta ini tentu ada saja hal-hal atau peraturan yang terasa ganjil dan tidak patut diberlakukan di ranah mahasiswa. Untuk menghadapinya, lakukanlah secara dewasa! Jangan pernah tunjukkan ego kalian tapi tunjukkanlah bahwa itu tidak pantas bagi mahasiswa. Kalau memang tidak mampu, sampaikanlah perkara ini kepada yang lebih senior. Mereka telah lama makan asam garam kehidupan kampus maka insya Allah lebih paham bagaimana berkehidupan di kampus. 
Kehidupan kalian pun akan lebih "bebas" karena tidak ada lagi  yang mengatur sehari-hari. Tugas dari senior dan staf adalah untuk mengingatkan dan mempermudah kalian menata kehidupan di kampus. Jadi, yang kalian lah yang menentukan kalian mau ngapain di kampus. Buatlah planning apa yang kalian lakukan selama sehari! Jika mampu, tulislah! Jika tidak bisa, rencanakan dalam diri sendiri! Orang yang hidup tanpa target seperti sampah yang mengalir di sungai; tak tahu arahnya ke mana. 
Mumpung masih mahasiswa baru, carilah kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Banyak UKM, fakultas serta prodi yang memberikan fasilitas untuk mengembangkan minat bakat kalian. Kalau merasa tidak cocok terhadap semua kegiatan, lakukan apapun sesuka kalian selama masih bermanfaat. Orang yang melakukan apa yang tidak orang lain lakukan akan mendapatkan apa yang tidak orang lain lakukan, itulah pesan Dr. M. Ridlo Zarkasyi pada kuliah umum lalu. Daripada tidak mendapatkan apa-apa, lebih baik melakukan apa yang tidak dilakukan mahasiswa biasanya.
Orang yang melakukan apa yang tidak orang lain lakukan akan mendapatkan apa yang tidak orang lain lakukan, (Dr. M. Ridlo Zarkasyi)
Mungkin inilah apa yang bisa aku sampaikan di kesempatan kali ini. Mumpung masih di awal, marilah kita bersama-sama memperbaharui semangat kita sebelum menyesal di akhir. terakhir, aku memohon doa begi kemudahan mahasiswa semester akhir dalam mengemban amanah terkahir sebagai mahasiswa, skripsi. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam pesan ini. Yang terbaik hanyalah milik Allah swt.
Dari saudaramu yang (hampir) menyesal


Ikhalid Rizqy Al Raihan