Reaktor nuklir Kartini milik PSTA-BATAN di Babarsari, Sleman, DIY |
Di balik bahayanya, nuklir juga dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia. Uranium dapat digunakan sebagai bahan pembangkit listrik
masa depan yang lebih murah dan ramah lingkungan. Tidak hanya untuk listrik, nulir
dapat pula dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan dan
kedokteran. Bahkan, nuklir dapat digunakan dalam industri makanan. Makanan yang
akan dikirmkan ke daerah lain atau diekspor dapat diawetkan dengan iradiasi. Maka,
nuklir pun dapat digunakan untuk tujuan kebaikan selama dapat dimanfaatkan
dengan baik.
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) merupakan otoritas
tertinggi negara dalam pengembangan nuklir di Indonesia. BATAN bertugas
meneliti, mengembangkan dan memanfaatkan tenaga nuklir untuk kepentingan negara
dan masyarakat. BATAN bermarkas di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. BATAN
memiliki tiga reaktor nuklir yang merupakan pusat penelitian dan pengembangan
(litbang) nuklir di Indonesia. Tiga reaktor nuklir tersebut berada di Serpong,
Bandung, dan Yogyakarta. Program-program BATAN adalah penelitian, pelatihan dan
pengembangan bahan-bahan nuklir.
Dalam kunjungan ke kantor BATAN di Yogyakarta, penulis
dapat memahami bagaimana BATAN bekerja sebagai lembaga milik negara. Terdapat dua
poin pembahasan dalam tulisan ini. pertama, mekanisme dan program kerja
BATAN, kedua, peran BATAN sebagai lembaga negara, ketiga, nuklir
untuk kehidupan manusia.
Mekanisme dan Program Kerja BATAN
BATAN memiliki Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
(PSTA-BATAN) di Babarsari, Yogyakarta. Fasilitas PSTA-BATAN berupa reaktor
nuklir “Kartini” dan perpustakaan. Reaktor Kartini adalah reaktor jenis TRIGA (Training
Research Isotop production/iradiation General Atomic), bertipe kolam dengan
daya operasi 100 kW. Reaktor Kartini berfungsi untuk sarana penelitian,
pendidikan, pelatihan, dan irradiasi. Pembangunan reaktor Kartini dimulai pada
tahun 1974. Reaktor Kartini diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 1
Maret 1979. Selain reaktor Kartini, PSTA-BATAN memiliki fasilitas penunjang
lainnya berupa laboratorium, balai elektromekanik, dan perpustakaan.
PSTA-BATAN memiliki standar operasional yang terjaga
ketat. PSTA-BATAN sendiri mengikuti standar pengamanan nuklir dari
International Atomic Energy Agency (IAEA). Beberapa poin aturan yang
diberlakukan oleh PSTA-BATAN adalah standar keamanan manusia dan lingkungan, standar
safeguard yang meregulasi pemanfaatan nuklir. Setiap setengah gram
uranium yang digunakan harus ditimbang dan diperhitungkan. Reaktor Kartini yang
bertipe kolam dengan pelindung berupa kolam dengan kedalaman air 6 meter yang
berfungsi menahan radiasi nuklir. Selain itu, PSTA-BATAN juga mempunyai
alat-alat proteksi radiasi. Proteksi ketat ini diharapkan mampu menjaga lingkungan
sekitar dari radiasi nuklir. Ledakan yang terjadi tidak terpapar hingga keluar
areal reaktor.
PSTA-BATAN mengembangkan konsep nuklir damai. Hal ini ditandai
dengan posisi PSTA-BATAN di daerah pemukiman penduduk dan pendidikan tinggi.
PSTA-BATAN berdekatan dengan tiga perguruan tinggi, yakni Universitas
Pembangunan Nasional Veteran (UPN-V) Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, dan
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir milik BATAN. Perumahan dinas PSTA-BATAN juga
bersebelahan dengan kantor. Konsep nuklir damai betujuan untuk menyadarkan
kepada masyarakat bahwa nuklir dapat dikembangkan untuk pembangunan manusia
bukan hanya untuk senjata.
Sebagaimana tujuan PSTA-BATAN untuk penelitian dan
pendidikan, BATAN meneliti dan mengambangkan teknologi nuklir untuk berbagai
macam keperluan. Salah satunya, BATAN akan meneliti batuan apakah ia mengandung
emas atau bahan atom lainnya. Salah satu hasil penelitian BATAN yang dapat
dimanfaatkan adalah logam tanah jarang. Logam tanah jarang merupakan bahan
logam yang didapat dari pasir sisa pertambangan timah. Logam tanah jarang dapat
diolah sebagai bahan suku cadang kendaraan bermotor dan alat elektronik. Logam
tanah jarang kurang diminati oleh
industri dalam negeri namun laris di pasaran internasional. Negara-negara
tetangga seperti Malaysia dan Thailand melirik logam tanah jarang sebagai bahan
utama industri mereka. BATAN pun dapat menjual logam tanah jarang seharga 1-3
juta rupiah per kiogram. Selain logam tanah jarang, BATAN juga mengembangkan
zirkonium dari residu tambang emas di Kalimantan. Batuan zirkonium dapat diolah
menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Peran BATAN Sebagai Lembaga Negara
BATAN merupakan lembaga milik negara yang bertugas
mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia. Untuk mengembangkan nuklir, BATAN
menggunakan regulasi IAEA dan NPT sebagai standar acuan. BATAN juga
menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat sebagai penyedia bahan-bahan
mentah seperti uranium. Di dalam kesepakatan tersebut BATAN harus mengembalikan
sisa uranium tak terpakai ke Amerika untuk diolah. Selain itu, BATAN juga harus
mengembangkan nuklir untuk kepentingan ilmu pengetahuan. BATAN dilarang
mengembangkan nuklir untuk kepentingan militer karena melanggar NPT.
BATAN juga mengalami kendala dalam litbang nuklir.
Sebagai lembaga litbang, BATAN sering menghadapi kendala biaya operasional.
Padahal, biaya untuk pengkajian nuklir di Indonesia cukup besar namun
berpotensi menguntungkan negara. Salah satunya adalah masalah PLTN di Jepara.
Karena belum ada izin pendirian dari Presiden ditambah
biayanya yang mahal,
proyek ini mangkrak sampai sekarang. Padahal, satu butir uranium dapat memenuhi
kebutuhan listrik paling tidak untuk pulau Jawa dalam jangka panjang. Selain
itu, bahan bakar ini ramah lingkungan jika dibandingkan dengan batubara yang
menghasilkan radioaktif berbahaya dari asapnya.
Penjelasan tentang reaktor Kartini sebelum memasuki reaktor |
Meskipun menghadapi kendala, BATAN tetap menjalankan
programnya sebagai lembaga negara. BATAN berkontribusi dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. BATAN telah melakukan pengembangan
genetika kepada beras hingga menghasilkan dua puluh satu varietas padi. BATAN
juga mengandalkan teknologi nuklir untuk
pengairan di pegunungan kapur di Gunung Kidul. Dalam bidang industri pangan,
BATAN ikut andil dalam pengawetan makanan dengan iradiasi. Bidang lain yang
telah dibantu oleh BATAN adalah kedokteran, industri, dan peternakan.
Perfotoan bersama mahasiswa dan dosen HI UNIDA setelah kunjungan ke reaktor Kartini |
Nuklir sebagai Solusi terhadap Keamanan Manusia
Pengembangan teknologi nuklir bermanfaat bagi keamanan
manusia jika dikembangkan secara optimal. Dunia yang sudah tidak lagi ramah
lingkungan karena penggunaan bahan bakar secara berlebihan memerlukan energi
alternatif yang lebih ramah dan aman. Tenaga nuklir dapat dimanfaatkan sebagai
energi listrik alternatif. Nuklir dapat dikembangkan untuk pengawetan makanan
pengganti bahan kimia yang merusak tubuh manusia.
Berbagai kelebihan
ditawarkan oleh tenaga alternatif ini. Pertama, tenaga nuklir lebih murah.
Meskipun harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk membangun proyek nuklir,
biaya operasional lebih murah dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia.
Kedua, energi nuklir lebih ramah lingkungan. Bahan bakar nuklir akan
mengeluarkan gas buang lebih sedikit dibandingkan energi fosil. Sisa energi
nuklir dapat dibuang lebih aman jika melewati standar yang berlaku. Ketiga,
aman bagi kesehatan manusia. Karena ramah lingkungan, energi nuklir lebih aman
dikonsumsi manusia. Sebagai contoh, pembakaran dari batubara akan menghasilkan
asap dan radioaktif dan berbahaya bagi manusia. Hal demikian tidak berlaku bagi
energi nuklir. Energi nuklir akan melepaskan polusi yang lebih sedikit. Radiasi
nuklir akibat kebocoran dapat diatasi selama mengikuti aturan yang ada. Dengan
demikian, energi nuklir akan menjadi solusi bagi keamanan manusia.
0 Komentar