Syeikh Al-Azhar Kunjungi Unida Gontor

Syeikh Al-Azhar meresmikan Gedung Pascasarjana Unida Gontor

Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyeb mengujungi Universitas Darussalam (Unida) Gontor Kamis (25/2). Kunjungan ini sekaligus membuka rangkaian peringatan 90 tahun Gontor. Kunjungan beliau kali ini bersama ketua Dewan Ifta' Uni Emirat Arab, Rektor Universitas Zaytuna Tunisia, Menteri Agama Republik Indonesia Drs. H. Lukman Hakim Syaifuddin, Wakil Menteri Luar Negeri RI Dr. Abdurrahman Mochammad Fachir, dan rombongan lain. Syeikh Al-Azhar mendatangi Unida Gontor juga untuk meresmikan gedung Pascasarjana Unida Gontor yang pembangunannya rampung tahun kemarin.
Sebelum ke Gontor, Syeikh Al-Azhar datang ke Jakarta untuk mengahdiri pertemuan di Istana Negara. Kemudian beliau bertolak ke Malang pada hari Rabu (24/2) untuk menerima penghargaan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.
Sepeninggal dari Malang, beliau bertolak ke Gontor. Di Gontor, beliau menerima sambutan hangat dari seluruh keluarga Gontor. Rektor Universitas Al-Azhar periode 2003-2010 menyampaikan pidato sambutannya di hadapan santri dan guru PMDG. Dalam pidatonya, beliau menjanjikan 50 beasiswa bagi alumni Gontor untuk mengenyam pendidikan di Al-Azhar. Mendengar janji ini, K.H Hasan Abdullah Sahal terharu sambil mengucap takbir. Memang, Gontor sudah sejak lama menyekolahkan kader-kadernya di perguruan ini. Hal ini semakin mempererat hubungan Gontor dengan Al-Azhar. Selain itu, Al-Azhar menginspirasi Gontor dari pengelolaan wakaf dan sikap anti politik praktis.
Beliau meninggalkan Gontor sekitar pukul 11.00 menuju kampus pusat Unida Gontor. Beliau bersama rombongan tiba di teras gedung Terpadu. Di kampus Unida, beliau meresmikan Gedung Pascasarjana dan berfoto bersama jajaran petinggi negara dan fungsionaris Unida Gontor. Setelah shalat Dzuhur, beliau berpidato di depan mahasiswa dan dosen Unida Gontor. Beliau berpesan agar tetap menjaga aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dan menghindari perpecahan di negeri ini. Setelah shalat Dzuhur, beliau menyantap makan siang kemudian pulang bersama rombongan.
Sejak lama Indonesia memiliki ikatan kuat dengan Mesir. Mesir adalah negara pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Lebih jauh lagi, Gontor sejak lama menjalin hubungan erat dengan Al-Azhar. Banyak kader Gontor yang merasakan pendidikan di Al-Azhar, Dr. Kholid Muslih, direktur Program Pascasarjana Unida Gontor, merupakan lulusan Al-Azhar, putra pimpinan Gontor K.H. Syamsul Hadi Abdan, Ust. Fathan Aziz juga alumni Al-Azhar dan masih banyak alumni Gontor yang belajar di sana. Al-Azhar juga menjadi inspirasi bagi Gontor dalam hal wakaf dan pengelolaan yayasan pendidikan. Beberapa Syeikh Al-Azhar juga telah mengunjungi Gontor, sebelum Prof. Ahmad Thayyeb, Alm. Prof. Ahmad Thanthawi mengunjungi Gontor dan meresmikan gedund Centre of Islamic and Occidential Studies (CIOS) Unida Gontor. Maka tak heran, Indonesia dan Mesir termasuk Gontor dan Al-Azhar punya hubungan erat "sya'ban wa hukumatan", rakyat dan negara

Posting Komentar

0 Komentar